Definisi "Mantak" Versi-versian

          Hei hei..i'm back again. Let's say Basmalah before reading this entri (biar gak sesat dari jalan ALLAH). Wah wah, topik utama entri kali ini "Mantak" nih, gue jadi inget lagunya Lyla "Kau mantak kekasihku jangan kau lupa padaku"(weess suaranya merdu, prikitiww).

          Freinds, we've known (sok-sok bahasa Inggris padahal nyebut i luph yu aja masih belepotan) bahwasanya setiap orang punya hobi dan kebiasaan, di entri kali ini ijinkanlah gue buat mengupas sedikit kebiasaan aneh temen-temen gue di masa lampau. Kebiasaan itu we called by "Mantak". Sedikit cerita nih mengenai kata mantak tersebut, dahulu kala dijaman kakeknya kakek kakeknya kakek kakek (turunan keberapa coba?) kata mantak merupakan sebutan untuk sesuatu yang belum matang, namun seiring waktu saat tekhnologi semakin berkembang (hubungannya dengan teknologi apa ya?) kata mantak mengalami perluasan arti atau dalam pelajaran bahasa Indonesia kita kenal dengan istilah generalisasi. Peluasaan arti kata mantak tersebut antara lain :

          Pertama, dulu waktu gue kelas 2 SMA (Lupa gue tahun berapa) mantak diartikan sebagai sesuatu yang semula diniatkan untuk membuat orang tertawa namun ternyata lawakan tersebut tidak lucu maka kita-kita bisa menyebutnya dengan istilah mantak. Gue kasih contoh :

Jodi mencoba melulcu, dengan wajah yang sok serius dia bilang "Eh Ric ada satu fakta terbaru lho dan sangat mengejutkan, lu udah tau belom?". Rico (temennya Jodi) dengan muka penasaran lalu bilang "Fakta apa sih jod?, heboh banget, kalo fakta mengenai kegantengan gue udah gak mengejutkan lagi boy", Jodi masih dengan muka serius lalu menjawab "Fakta bahwa kita adalah manusia". Mendengar jawaban tersebut Rico bingung dan berpikir ni orang maksudnya apa coba?, mau ngelucu kok gak lucu, emang selama ini kita apaan kalau bukan manusia? setan?. Sambil kesel Rico langsung mengomentari lelucon Jodi dengan bilang "Mantak banget". Sekian. Begitulah friends kira-kira ilustrasi penggunaan kata mantak untuk mengungkapkan lelucon yang tidak lucu, bedanya dengan kata garing adalah kalo garing merupakan lelucon yang terlalu lucu sehingga menjadi sulit untuk ditertawakan alias jadi nggak lucu lagi sedangkan mantak adalah sesuatu yang emang nggak ada lucunya (versi lebay = lelucon yang hanya orang gila yang mau ketawa dan itu aja belum tentu orang gilanya mau ketawa). 

          Lanjut cerita, pas gue udah kelas 3 SMA kata mantak mengalami sedikit pergeseran makna lagi nih, yakni sebutan untuk orang yang melesetin, menyindir, atau menyebut-nyebut sesuatu yang berhubungan dengan orang yang dia suka dibelakang orang yang disukainya tersebut. Kalo masih belom ngerti gue kasih contoh lagi deh. Misalnya Ika suka sama kakak kelasnya yang bernama Haris. Didepan teman-temannya dan dibelakang  Haris dia sering membuat guyonan yang berhubungan dengan Haris. Misalnya pas mau ulangan dia nyemangatin temen-temennya dengan bilang "Temen-temen kita haris sukses di ulangan kali ini" (kata harus sengaja dipelesetin jadi haris), mendengar ucapan tersebut temennya langsung bilang "Mantak", atau misalnya hari itu haris pakai baju biru, mengetahui hal tersebut Ika hari itu jadi suka menyebut-nyebut warna biru didepan teman-temannya "Oh langit biru, lautan biru, sebiru hatiku", yah begitulah kira-kira.         

          Hmm, okedeh sekian dulu aja deh penjelasan gue mengenai mantak di entri kali ini, udah malem nih besok gue mau sahur. Kali gue belum sempet cerita  mengenai  kisah-kisah mantak yang gue alami, gue baru sempet bikin penjelasan arti mantak versi gue and temen-temen gue waktu SMA. Ntar kapan-kapan gue cerita-cerita lagi deh mengenai mantak. Untuk menutup edisi mantak di entri kali ini mari kita nyanyikan lagu kebangsaan mantak "Akulah sang mantak, akulah sang mantak". Hehe. Let's close by Hamdalah. Alhamdulillah. Selalu ingat pesen gue, ambil yang baik-baiknya aja dari tulisan ini. Oke.bye2